Riau.WahanaNews.co | Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dikabarkan langka di sejumlah daerah di Sumatera seperti Bengkulu, Riau, hingga Sumatera Selatan. Kepala daerah bahkan harus turun gunung demi menyelesaikan masalah kelangkaan solar tersebut.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah misalnya, mengatakan karena kelangkaan itu pihaknya mengajukan penambahan kuota subsidi BBM solar kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Permintaan diajukan lantaran stok solar di Bengkulu tidak stabil sehingga menimbulkan antrean yang panjang.
Baca Juga:
Rencana Kebijakan Pengguna BBM Pertalite-Solar Sudah di Tangan Jokowi
"Pemerintah mengajukan penambahan kuota BBM subsidi jenis solar agar tidak ada antrean panjang kendaraan di beberapa SPBU," kata Rohidin, Senin (28/3/2022).
Selain itu, guna menjaga pasokan solar tetap aman, pihaknya juga telah menetapkan jadwal pengisian BBM solar antara pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.
Selain di Bengkulu masalah sama terjadi di Riau. Gubernur Provinsi Riau Syamsuar bahkan telah melayangkan surat penambahan kuota biosolar untuk tahun ini hingga 884 ribu kiloliter kepada BPH Migas.
Baca Juga:
PT Rafi Pratama dan PT Lautan Dewa Energi Bantah Tuduhan Gudang Solar Ilegal
"Kami sudah sampaikan melalui surat bernomor 541/DESDM-02/765 karena adanya kelangkaan BBM biosolar di Riau dan merujuk pada Peraturan Presiden nomor 191 tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran bahan bakar minyak," kata Syamsuar.
Ia mengatakan bahwa kelangkaan BBM solar saat ini juga membuat antrean yang panjang dan menimbulkan kerumunan yang mengganggu lalu lintas SPBU.
Antrean serupa juga membuat sejumlah masyarakat di kota Palembang, Sumatera Selatan protes. Mereka meminta pengelola SPBU untuk menyiapkan pengaturan kendaraan yang ingin membeli solar.