RIAU.WAHANANEWS.co, Rokan Hilir – Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sinergi Integritas Agroindustri (SIA), yang beroperasi di wilayah Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, tengah menjalani audit tahap pertama dalam rangka proses sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Audit ini bertujuan untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap standar keberlanjutan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.
Audit berlangsung selama tiga hari, pada 11–13 Juni 2025, dan dilaksanakan oleh tim auditor dari Lembaga Sertifikasi ISPO TUV NORD. Tim tersebut dipimpin oleh Lead Auditor Ganjar Gumelar, didampingi oleh auditor Ahmad Subandi, dengan fokus utama pada evaluasi menyeluruh terhadap operasional perusahaan.
Baca Juga:
Dukung Infrastruktur Petani, PT Sinergi Integritas Agroindustri Serahkan Bantuan Alat Grader kepada KUD Tunas Baru
Ruang lingkup audit mencakup penilaian terhadap aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi yang diterapkan oleh perusahaan. Evaluasi ini menjadi tolok ukur untuk menilai sejauh mana PT SIA mengimplementasikan prinsip-prinsip keberlanjutan secara sistematis dan konsisten dalam seluruh kegiatan usahanya.
Manajemen PT SIA menyatakan bahwa pelaksanaan audit ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjalankan praktik industri yang bertanggung jawab.
“Melalui audit ini, kami ingin menegaskan komitmen terhadap praktik industri yang berkelanjutan dan kepatuhan terhadap regulasi nasional,” ujar Perwakilan Manajemen PT SIA, Hendra Syahputra Barus, kepada Wahana News (11/6/2025).
Baca Juga:
Bupati Rohil Dampingi Gubernur Riau Tinjau Jalan Provinsi dari Simpang Manggala ke Pujud
Sertifikasi ISPO dinilai penting sebagai upaya memperkuat kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap tata kelola perusahaan yang berorientasi pada aspek keberlanjutan. Melalui sertifikasi ini, perusahaan dapat menunjukkan transparansi dan akuntabilitas dalam operasionalnya.
Lebih lanjut, PT SIA berharap sertifikasi ISPO tidak hanya akan meningkatkan reputasi perusahaan di mata publik, tetapi juga mampu mendorong daya saing di pasar domestik maupun internasional. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendukung industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
Redaktur: Sah Siandi Lubis