Riau.WahanaNews.co - Tumpahan Tanah Timbun (Tatim) dari kendaraan Dam Truk (DT) milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengakibatkan kondisi jalan licin saat musim hujan dan berdebu saat musim kemarau, mengganggu kenyamanan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor yang melintas.
Tanah timbun tersebut digunakan untuk pengeboran minyak dan gas (Migas) di Blok Rokan oleh PT PHR di Kabupaten Rokan Hilir. Banyaknya tumpahan tanah di jalan menyebabkan bahaya bagi pengguna jalan.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Warga setempat mengkonfirmasi bahwa banyak kendaraan, terutama sepeda motor, terjatuh akibat tumpahan tanah dari kendaraan yang keluar masuk dari lokasi pengeboran dan penggalian tanah.
Diperkirakan, setidaknya ada 8 kendaraan mengalami kecelakaan karena tanah yang berserakan di jalan. Selain itu, dikhawatirkan juga dampak pencemaran lingkungan akibat tumpahan tanah ini. Dugaan masyarakat, galian tersebut tidak memiliki izin, sehingga warga pun menggelar aksi protes.
Di lokasi, terlihat warga berkumpul untuk melakukan protes agar truk tidak keluar masuk jalan aspal sementara waktu di simpang jalan menuju lokasi pengeboran dan galian tanah tersebut pada Senin (11/3/2024).
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
Puluhan warga juga menunggu perwakilan dari Duri di salah satu titik koordinat tempat pengeboran minyak dan gas yang dikerjakan oleh subkontraktor PT Asrindo Citrasni Satria.
Beberapa anggota Polsek Bangko Pusako dan Koramil 05/Rimba Melintang juga terlihat di lokasi untuk memantau dan menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
[Redaktur: Mega Puspita]