Riau.WahanaNews.co - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kios-kios pupuk dan sawah di daerah Karawang, Jawa Barat siang tadi, Kamis (12/10/2023).
"Kenapa saya ajak ke beberapa kios. Sepanjang jalan saya coba perhatikan, ini sawah akan bisa lebih baik ke depan kalau apa? Benar-benar saya lihat, kita scan sama-sama kondisi fisik yang perlu diperhatikan oleh kita semua," kata Arief dalam paparannya di kantor Pupuk Kujang, dikutip Jumat (13/10/2023).
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
Dari kunjungan dadakan yang dilakukannya hari ini, kata Arief, kondisi pupuk, baik pupuk subsidi maupun pupuk komersial tersedia di kios pupuk.
"Terkait penggunaan software di e-PUBERS yang akan nanti dikonversi menjadi I-Pubers ini akan diimplementasikan di seluruh kios pupuk se-Indonesia secara bertahap," ujarnya.
"Jadi, baik pupuk komersial maupun pupuk subsidi ketersediaan menjadi nomor satu karena permintaan sedulur-sedulur petani kepada kita semua yang penting ada pupuknya. Jangan tidak ada pupuknya, subsidi nya dapat, tapi enggak ada pupuknya. Itu sama aja bohong," lanjutnya.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
Arief lalu meminta seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan persiapan pupuk di November dan Desember tersedia, jelang musim tanam (MT) satu.
"Di mana seluruh kios yang ada harus memiliki pupuk-pupuk yang diperlukan petani se-Indonesia raya. Saya tugaskan Dirjen PSP (Prasarana dan Sarana Pertanian), Dirjen Tanaman Pangan, beserta jajaran, tentunya Dinas Pertanian se-Indonesia untuk sisir, semua harus punya pupuk," katanya
"Pada waktu eselon 1 saya mau counter, saya bilang, 'dengerin'. Tadi Pak Wandi, Pak Ali Jamil, Pak Prof Dedi semuanya saya suruh dengerin. 'Dengerin keluhan mereka', tugas kita melayani dulur-dulur petani, dengerin para Dirut, stakeholder kita, pengusaha, karena tugas dari jajaran Kementerian Pertanian adalah melayani, membuat regulasi yang bisa mendorong agar pertanian Indonesia Bangkit kembali," pungkasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]