Riau.WahanaNews.co - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi memerintahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Ali Jamil segera menyelesaikan pencairan pembayaran utang kepada PT Pupuk Indonesia sebesar Rp16,3 triliun. Utang itu terkait pengadaan pupuk subsidi.
"Kita juga harus pastikan Ali Jamil. Pembayar jangan ditahan-tahan. Kemarin Pupuk sudah kasih ke Menteri Keuangan Rp16,3 triliun supaya dibayarkan. Tidak lama di Sekjen, tidak lama di menteri. Perbaikan ini sangat mendasar," kata Arief dalami arahan nya di acara Penandatanganan Pakta Integritas seluruh Pejabat Eselon I dan II Kementan, dikutip Kamis (12/10/2023).
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Menurutnya, utang tersebut dikhawatirkan menjadi penghambat penyaluran pupuk subsidi. Untuk itu, Arief memerintahkan anak buahnya itu untuk segera menyelesaikan utang tersebut kepada Pupuk Indonesia.
"Kalau saya utangin Rp16,3 triliun, besok saya minta pak Wamena tolong kirim lagi pupuknya, mau nggak? Masa utang nggak tanggung-tanggung sampai Rp16,3 triliun. Bayar. Jadi nanti Pak Ali Jamil dengan gagah bilang kan sudah saya bayar, pak dirut tinggal melengkapi semua pupuk," lanjut Arief yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional.
Arief juga menyinggung kurangnya pupuk subsidi yang didapatkan oleh petani. Hal itu berdasarkan pantauan nya di lapangan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk itu dia mempertanyakan ke mana dana untuk subsidi pupuk tersebut.
Baca Juga:
Mendagri Apresiasi Perjuangan Mentan Amran Tambah Alokasi Pupuk
"Masa Pak Presiden ke sawah, ada pupuk subsidi? Nggak dapat. Ganti provinsi, nggak dapat, ganti provinsi, nggak dapat, yang Rp 25 triliun nya ke mana? Kalau Rp 25 triliun masih kurang, hitung lagi pak. Saya akan ke bu Menteri Keuangan, tetapi bapak siapin presentasi bottom up, jangan dari atas," tegasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]