RIAU.WAHANANEWS.CO, Indragiri Hulu– Warga Desa Simalinang Tebing kembali dikejutkan oleh matinya ratusan ikan di aliran sungai desa tersebut beberapa pekan lalu. Peristiwa ini diduga kuat berkaitan dengan aliran limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Rigunas Agri Utama (RAU) yang beroperasi di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Sejumlah warga menyebutkan bahwa kejadian serupa bukan pertama kali terjadi. Namun, setiap kali muncul dugaan pencemaran, penanganan dari pihak perusahaan maupun instansi terkait dinilai belum maksimal.
Baca Juga:
Revitalisasi SDN 003 Pasir Bongkal Baru Capai 75 Persen, Sisa Waktu Tinggal Tiga Minggu: Pihak Sekolah Kejar Target dengan Lembur
Ketua Pemuda Desa Simalinang Tebing, Acong, mengungkapkan bahwa insiden ikan mati sudah terjadi berulang, bahkan mencapai empat hingga lima kali. Namun, menurutnya, respons pihak perusahaan kerap mengecewakan.
“Kejadian ikan mati ini bukan sekali dua kali. Sudah 4–5 kali. Saat saya laporkan, pihak perusahaan malah mengatakan ikan-ikan itu mati karena masyarakat meracun,” ujar Acong.
Merasa tidak mendapatkan respons yang memadai, warga memilih menjaga hubungan baik sembari tetap menaruh perhatian terhadap kondisi sungai. Namun pada 21 November 2025, laporan terbaru kembali masuk bahwa ikan-ikan kembali ditemukan mati mendadak. Acong langsung turun ke lokasi dan menghubungi pihak perusahaan agar melihat langsung kondisi di lapangan.
Baca Juga:
Suami Laporkan Istri yang Curi Rp 140 Juta, Berujung Damai Lewat Restorative Justice
Pemberitaan sejumlah media membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indragiri Hulu akhirnya turun melakukan pengambilan sampel air untuk diuji laboratorium guna mengetahui kondisi baku mutu air sungai tersebut.
“Kami diberi tahu hasil lab akan keluar dalam dua minggu,” kata Acong.
Namun, hingga 15 hari sejak pengambilan sampel, warga mengaku belum menerima informasi lanjutan mengenai hasil uji tersebut.