Musim kering yang luar biasa pada bulan Agustus telah berdampak buruk pada tanaman sereal dan minyak sayur di Asia seiring dengan semakin intensifnya El Nino, dan prakiraan curah hujan yang lebih rendah pada bulan September akan semakin mengancam gangguan pasokan.
Impor kedelai Uni Eropa pada musim 2023/24 telah mencapai 2,16 juta ton pada 27 Agustus, naik 10% dari tahun sebelumnya, menurut data yang diterbitkan oleh Komisi Eropa pada Selasa (29/8/2023).
Baca Juga:
PLN Operasikan BioCNG dari Limbah Sawit di PLTGU Belawan, Tonggak Baru Energi Bersih Indonesia
India pun bersiap menghadapi curah hujan monsun terendah dalam delapan tahun terakhir, dengan El Nino terlihat mengurangi curah hujan di bulan September setelah bulan Agustus yang diperkirakan akan menjadi bulan terkering dalam lebih dari satu abad, dua pejabat departemen cuaca mengatakan kepada Reuters pada hari Senin.
Di sisi lain, Ringgit Malaysia (MYR), mata uang perdagangan sawit, menguat 0,13% terhadap dolar, namun tetap mendekati level terendah dalam satu bulan. Ringgit yang lebih lemah umumnya menjadikan minyak sawit lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.
Berdasarkan analisis teknikal Wang Tao yang dikutip dari Reuters, Minggu (3/9/2023), harga CPO mungkin menembus resistensi pada MYR 3.963 per ton, dan naik ke kisaran MYR 4.017-4.050 per ton.
Baca Juga:
PT MSB II Akui Pencemaran Sungai Lae Rikit, Janji Kompensasi dan Rehabilitasi
[Redaktur: Mega Puspita]