Riau.WahanaNews.co - Dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan proyek revitalisasi pabrik pupuk yang sudah tua. Melalui anak perusahaannya PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), PT Pupuk Indonesia mulai membangun pabrik Pusri IIIB di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyebutkan, nilai proyek pembangunan pabrik ini sebesar US$ 670,2 miliar atau setara dengan Rp10,52 triliun (kurs Rp15.702).
Baca Juga:
Pusri Sebut Stok Pupuk Urea Subsidi Capai 200.682 Ton
"Total nilai Kredit Investasi (KI) yang digelontorkan sebesar Rp 9,317 triliun dan nilai proyek Pembangunan Pusri-lIIB sebesar US$ 670 miliar atau Rp 10,52 triliun," kata Rahmad saat penandatanganan Perjanjian Kredit Pendanaan dan Engineering Procurement Construction (EPC) Proyek Pusri IIIB di The Langham Hotel, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2023) kemarin, dikutip Sabtu (14/10/2023).
Dia mengatakan, proyek Pusri IIIB ini akan dibangun di komplek PT Pusri di Palembang dan menggantikan pabrik Pusri III dan IV yang saat ini masih beroperasi. Tidak hanya itu, proyek ini disebut akan menerapkan teknologi low energy sehingga bisa membantu menghemat konsumsi gas bumi serta ramah lingkungan.
Adapun proyek ini juga dilaksanakan dengan mekanisme Sindikasi yang terdiri dari delapan perbankan BUMN dan Swasta, yakni BNI, Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA).
Baca Juga:
Tandatangani JDSA, Pupuk Indonesia dan PLN Kembangkan Energi Bersih di Kawasan Industri
Kemudian, ada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Jabar Banten (BJB), dan Bank Somsel Babel (BSB).
"Kami menyambut baik para pihak bank BUMN maupun swasta yang berkomitmen mendanai proyek revitalisasi proyek ini. Dengan begitu, pabrik Pusri-III dan IV yang lama akan digantikan dengan pabrik Pusri IIIB dengan teknologi baru. Sehingga dapat meningkatkan operational excellence," pungkas Rahmad.
[Redaktur: Mega Puspita]