Riau.WahanaNews.co - Sangat disayangkan kehadiran Aparat Penegak Hukum (APH) beserta Anggota Dewan Kota Pekanbaru dari Partai PDI Perjuangan, Davit Marihot Silaban, yang mendatangi kebun milik Ibu janda tua, Renta Hitelina br Sinaga, janda dari Alm. Pasaribu.
Pada tahun 2016, Alm. Pasaribu memiliki surat tanah tersebut dan mengelolanya dengan menanami sawit. Namun, kebun tersebut diduga dikuasai secara ilegal oleh APH, termasuk seorang Kompol berinisial J Lumbantoruan dari Polda Riau dan J Gultom dari Polsek Payung Sekaki, bersama dengan beberapa anggota Dewan Kota Pekanbaru.
Baca Juga:
Guru Besar IPB Sindir LSM yang Koar-koar Anti Sawit
Beberapa bulan lalu, Davit Marihot Silaban sebagai anggota dewan Kota Pekanbaru mengakui telah memberi uang kepada J. Gultom sebesar Rp700.000.000 untuk kebun tersebut tanpa adanya transaksi jual beli yang sah.
Tindakan ini sangat miris karena melibatkan pelanggaran hukum dan penindasan terhadap seorang janda yang sudah tua dan renta, tanpa belas kasihan sedikitpun.
Sementara diketahui, pada Sabtu (16/3/2024), J. Gultom dan Davit Marihot diduga melakukan intimidasi terhadap penjaga kebun tersebut, mengancam akan membawanya ke polsek dengan suara yang keras.
Baca Juga:
12 Orang Terkaya di Bisnis Sawit Indonesia, Siapa Paling Berjaya?
Beberapa hari sebelumnya, preman yang dikirim oleh APH juga melakukan intimidasi terhadap penjaga kebun, namun tidak bisa menunjukkan surat tanah yang sah, sementara penjaga kebun dapat menunjukkan surat jual beli atas nama Alm. Maribun Pasaribu.
Penasehat hukum Hetelina, Fransisco Butar Butar dengan tegas menyatakan bahwa selama kliennya memiliki legalitas yang sah, ia akan berjuang untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran hukum.
Adapun saat dikonfirmasi, J. Gultom tidak memberikan jawaban, sementara Davit Marihot Silaban tidak dapat dihubungi karena telah memblokir nomor wartawan saat konfirmasi sebelumnya.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penegakan hukum yang adil dan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat, terutama yang rentan seperti para janda tua seperti Hetelina.
[Redaktur: Mega Puspita]