WahanaNews-Riau | Tak cuma masyarakat, Pemerintah Kabupaten Karimun juga bereaksi terkait pemadaman listrik bergilir yang teradi di wilayah Pulau Karimun Besar belakangan ini.
Bupati Karimun Aunur Rafiq menyebut, pihaknya telah menyurati kantor PLN wilayah Riau dan Kepulauan Riau (Kepri). Mereka berharap ada perkembangan baru terkait mesin untuk Karimun.
Baca Juga:
Info PLN Batam Terbaru, Pemeliharaan Rutin Sasar Batam Center dan Sekitarnya
Tak hanya sekadar berkirim surat, rencananya Rafiq juga akan menemui Kepala Kantor PLN wilayah Riau dan Kepri membahas persoalan yang terjadi.
"Insha Allah, di awal Juni nanti saya akan berangkat bertemu Kepala Kantor PLN wilayah Riau dan Kepri guna menyampaikan kondisi listrik di Karimun saat ini," ujar Rafiq, baru-baru ini.
Ia menambahkan, maksud kedatangannya tersebut menyampaikan keluhan masyarakat dan permintaan kepada PLN menyangkut kelistrikan yang terjadi di Karimun.
Baca Juga:
Pemadaman Listrik di Lingga, PLN Dabo Sebut Mulai 16 Juni Nyala 24 Jam Lagi
"Seperti informasi adanya defisit daya sebesar 5 ribu kWh yang memicu terjadinya pemadaman listrik bergilir di Karimun," tambahnya.
Diketahui, defisit daya tersebut disebabkan adanya kerusakan terhadap 2 unit mesin PLTU yang berada di Sei Batak, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun.
"Tentunya, kita akan meminta PLN pusat bisa segera menambah mesin atau melakukan peremajaan mesin akibat defisit daya yang terjadi," terangnya.
Masih menurutnya, kebutuhan listrik di Karimun saat ini semakin meningkat dengan bertambahnya kepadatan penduduk di wilayah Pulau Karimun Besar.
Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Karimun terus mendorong PLN agar kebutuhan listrik bagi masyarakat Karimun bisa terakomodir.
"Hal ini yang kita harapkan agar pemadaman listrik bergilir di Karimun bisa diakomodir atau tidak terjadi pemadaman setiap hari," ujarnya.
Terakhir, Bupati Rafiq meminta masyarakat untuk mendukung dan mendoakan petugas agar bisa segera merampungkan perbaikan mesin PLTU yang mengalami kerusakan.
"Kita semua tidak ada yang mau pemadaman bergilir setiap hari ini terus terjadi. Petugas di lapangan tentu sedang berupaya, kita doakan bersama agar senantiasa diberikan kelancaran dan keselamatan selama melakukan perbaikan," pungkasnya.
Janji Beri Kompensasi
Sementara itu, Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Tanjungbalai Karimun janji akan memberikan kompensasi kepada pelanggannya yang terdampak pemadaman listrik bergilir.
Tercatat ada sekitar 52 ribu pelanggan yang tersebar di berbagai wilayah di Pulau Karimun Besar yang akan memperoleh kebijakan kompensasi tersebut.
Manager ULP PLN Tanjungbalai Karimun, Hendrico mengatakan, kompensasi layak diberikan kepada masyarakat yang merasakan akibat dari pemadaman listrik secara berkala.
"Kriterianya seluruh warga yang terdampak. Karena kita memiliki regulasi 10 jam per bulan pelanggan akibat pemadaman," ujar Hendrico, pada Kamis (19/5/2022).
Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2019. Disebutkan wajib memberikan kompensasi kepada konsumen dalam hal realisasi tingkat mutu pelayanan tenaga listrik di atas besaran yang ditetapkan.
"Kompensasi akan diberikan dalam bentuk potongan iuran listrik untuk pelanggan pengguna meteran dan penambahan Kwh saat pembelian pulsa bagi pelanggan yang menggunakan token listrik," tambahnya.
Namun, pihaknya tidak dapat memastikan jumlah besaran kompensasi yang diperoleh oleh masing-masing pelanggan, akibat pemadaman bergilir tersebut.
"Tergantung daya masing-masing, karena pelanggan subsidi berbeda hitungannya. Seperti token nanti akan keluar kompensasinya berupa tambahan kWh," jelasnya.
Hendrico juga menegaskan, kompensasi yang nantinya akan diberikan oleh pelanggan merupakan kewenangan penuh PLN pusat.
"Pelaporan kompensasi akan melalui sistem proses pencatatan rekening. Ketika kami sudah laporkan, maka bulan depan langsung dieksekusi pusat," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, ULP PLN Tanjungbalai Karimun melakukan pemadaman bergilir akibat adanya kerusakan mesin sejak awal Mei 2022 lalu.
Sementara itu, upaya normalisasi atas kondisi ini PLN akan mendatangkan 4 unit mesin dari Bangka Belitung.
Hal ini juga didukung pengoperasian PLTU Tanjung Sebatak yang diperkirakan akan beroperasi kembali pada awal Juni 2022 mendatang.[gab]