Riau.WahanaNews.co | Pelajar SMP berinisial AW (15) di Kuantan Singingi, Riau ditetapkan menjadi tersangka setelah membakar sekolah karena tak terima saat ditegur. Selain itu, AW juga sempat mengejar guru yang menegurnya makan di kelas untuk dibakar.
Kasat Reskrim Polres Kuantan Singingi, AKP Boy Marudut Tua mengatakan, AW awalnya tak mau mengakui telah membakar ruang belajar di SMPN 1 Kuantan Hilir. Namun emosinya memuncak setelah temannya membongkar aksi tersebut.
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
"Teman tersangka mengatakan yang bakar kelas adalah AW. Namun AW tidak terima dan dia keluar dari ruang guru," kata Kasat, Jumat (15/4/2022).
Bukannya kabur, AW ternyata keluar ruangan guru untuk kembali mengambil bekas minuman. AW kemudian mengisi gelas minuman plastik dengan BBM Pertalite.
"Selanjutnya tersangka mencari guru yang menegurnya dan menyiramkan BBM tadi ke guru bernama Asman. Saat tersangka mengambil korek api dari dalam saku, guru nya langsung melarikan diri dan bersembunyi," imbuh Boy.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
Tak puas, AW terus mengejar dan akhirnya dia diamankan guru lainnya. Selanjutnya AW diamankan dan dibawa ke Mapolres Kuantan Singingi.
Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, polisi menetapkan AW tersangka. Dia juga ditahan dan dijerat Pasal 187 KUHP no UU Nomor 11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
"Tersangka saat ini ditahan di Mapolres," kata Boy.
Diberitakan sebelumnya, AW (15) nekat membakar sekolah tempatnya belajar gara-gara tak terima ditegur makan di dalam kelas. Aksi nekat itu terjadi, Selasa (12/4) pukul 10.00 WIB lalu.
Saat itu AW ditegur oleh guru bernama Asman. AW ditegur karena dia kedapatan makan di ruang kelas SMPN 1 Kuantan Hilir.
Di mana guru mengatakan 'Seenak perut kau saja di sekolah ini, lebih baik kau tak sekolah, pulang saja lah'. Setelah kejadian AW pulang dan menonton film laga tentang pembakaran gedung hingga timbul niatnya untuk balas dendam.
Keesokan harinya sebelum berangkat ke sekolah, tersangka memasukkan patahan obat nyamuk bakar ke dalam saku. Di tengah jalan tersangka mengisi sepeda motor dengan seliter BBM jenis Pertalite. Tersangka juga membeli satu kotak korek api, lalu berangkat ke sekolah.
Setibanya di sekolah, AW melihat kantong plastik dalam tong sampah. Kemudian tersangka memasukkan BBM ke dalam plastik dengan cara membuka karburator..
Selanjutnya tersangka naik ke kelas 7.5 dan menyiramkan BBM ke kursi dan meja yang ada di dalam kelas. Lalu plastik yang bekas BBM diletakkannya di atas meja dan membakar obat nyamuk, lalu meletakkan di atas plastik dan terbakar 1 jam kemudian.[gab]