WahanaNews - Riau | Sejumlah wilayah di Riau yang sebelumnya sempat dilanda Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) berhasil dipadamkan oleh petugas.
Terakhir, Karhutla ditemukan di Desa Kembung Luar dan Desa Teluk Pambang. Kedua desa ini berada Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Namun saat ini sudah padam.
Baca Juga:
Pemkot Pontianak Pasang Hidran di Tiga Titik untuk Cegah Karhutla
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal mengatakan, dengan sudah padamnya Karhutla di Bengkalis, maka saat ini Riau nihil Karhutla.
"Riau kondusif, sudah nihil Karhutla. Mudah-mudahan ini bisa kita pertahankan," ujar Edy, dikutip dari lama resmi Media Center Riau, Jumat (31/3/2023).
Menurutnya, dari yang dirangkum di BPBD Riau, luas lahan terbakar di Riau dari 1 Januari sampai 28 Maret 2023 lebih kurang 131,44 Hektar.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Kubu Raya Siapkan Obat dan Oksigen untuk Terdampak Karhutla
Daerah yang paling banyak luasan lahar terbakarnya pun saat ini adalah Bengkalis dengan 79,87 Hektar.
"Kemudian di Rohil 5,5 Hektar, Dumai 19.27 Hektar, Meranti 2,5 Hektar, dan Siak 9.95 Hektar," imbuhnya.
Sementara, di Pekanbaru sudah terjadi 7,2 Hektar lahan terbakar, Kampar 1 Hektar, Indragiri Hulu 0,65 Hektar, Inhil 5,5 Hektar.
"Kemudian ada tiga daerah yang masih nihil, yakni Kuansing, Rohul dan Pelalawan," sambungnya.
Pihaknya pun mengimbau masyarakat supaya tidak membuka lahan dengan cara membakar. Langkah ini menjadi poin paling utama dalam rangka menekan angka kasus Karhutla di Riau dengan melibatkan banyak sektor.
“Bukan cuma dari BPBD, TNI-Polri juga ikut serta. Di daerah itu kan sudah ada Bhabinkamtibmas dan Babinsa, mereka juga dilibatkan dalam sosialisasi,” tuturnya.
Dia menambahkan, upaya pencegahan harus terus dilakukan sekaligus menjadi sinyal untuk mendeteksi dini potensi-potensi terjadinya Karhutla.
Selain itu, kegiatan patroli akan terus dilakukan oleh tim-tim di daerah. Kegiatan sosialisasi juga bisa disisipkan di tengah kegiatan seperti itu.
“kita akan terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Hal ini menjadi kunci utama untuk menekan angka kasus Karhutla di Riau saat ini. Kita juga tidak mau capaian-capain kita saat ini menjadi sia-sia jika masyarakat tidak diingatkan,” pungkasnya.[mga]