Dinas Kesehatan setempat semula menginginkan agar siswa maupun guru terkonfirmasi covid-19 dirawat di tempat isolasi terpadu milik pemerintah. Namun, dengan berbagai pertimbangan, pihak sekolah akhirnya memutuskan isolasi di asrama dengan pengawasan petugas ketat petugas kesehatan.
"Kita sudah merencanakan untuk melakukan isolasi di salah satu tempat isolasi terpusat yang disiapkan pemerintah Provinsi Riau. Namun dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, mengingat psikis daripada anak-anak dan di asrama itu telah dilakukan pengawasan tenaga kesehatan," katanya.
Baca Juga:
YLK Sumatera Selatan Ingatkan Warga Waspadai Produk Kedaluwarsa Jelang Lebaran 1446 H
Berdasarkan aturan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang sekolah tatap muka, Dinas Kesehatan meminta sekolah tersebut menghentikan aktivitas belajar tatap muka hingga kondisi benar-benar normal.
"Kita melaksanakan apa yang tertuang dalam SKB 4 Menteri. Dan saya juga sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk melakukan pengawasan," tandasnya. [gab]