Riau.WahanaNews.co | Provinsi Riau yang terletak di tengah pantai timur Pulau Sumatra punya beragam kekayaan budaya termasuk bahasa daerah. Bahasa daerah Riau sama seperti lainnya memiliki fungsi sebagai alat komunikasi bagi masyarakat pendukungnya.
Salah satu bahasa daerah Riau yakni bahasa Melayu Riau yang memiliki beberapa dialek berdasarkan geografis. Dikutip dari buku Morfologi dan Sintaksis Bahasa Melayu Riau, dialek bahasa Melayu Riau dapat dibagi menjadi dua bagian yakni yang dipakai penduduk di daerah Riau daratan dan kepulauan Riau.
Baca Juga:
Antusiasme Masyarakat Menggala 5 Sambut dan Dukung Afrizal Sintong dan Sepenuhnya.
Dikutip dari Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia, bahasa Melayu yang dituturkan di daerah Riau daratan terdiri atas satu dialek yaitu dialek Pesisir. Sementara wilayah kepulauan yang kini jadi provinsi sendiri mencapai 24 dialek.
24 dialek tersebut yaitu:
(1) dialek Pesisir,
(2) dialek Kundur,
(3) dialek Bintan-Karimun,
(4) dialek Pecong,
(5) dialek Karas-Pulau Abang,
(6) dialek Malang Rapat-Kelong,
(7) dialek Mantang Lama,
(8) dialek Rejai,
(9) dialek Posek,
(10) dialek Merawang,
(11) dialek Berindat-Sebelat,
(12) dialek Arung Ayam,
(13) dialek Kampung Hilir,
(14) dialek Pulau laut,
(15) dialek Ceruk,
(16) dialek Pangkil,
(17) dialek Sanglar,
(18) dialek Binjai,
(19) dialek Bandarsyah,
(20) dialek Tanjungpala,
(21) dialek Pemping,
(22) dialek Kampung Bugis,
(23) dialek Kelumu, dan
(24) dialek Mengkait.
Contoh bahasa daerah Riau :
- Kumpol artinya kumpul
- Turon artinya turun
- Musoh artinya musuh
- Maen artinya main
- Lup artinya lupa
- Kabo artinya kabur
- Hade artinya hadir
- Lempa artinya lempar
- Mondo artinya mundur
Baca Juga:
Sat Narkoba Polres Rohil Amankan Narkoba di Penginapan Anggrek Bagan Sinembah
Bahasa Melayu pun disebut merupakan cikal bakal bahasa Indonesia. Ki Hajar Dewantara pernah mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan dalam Kongres Pengajaran Kolonial pada 1916, jauh sebelum Indonesia merdeka.
Dikutip dari situs Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan salah satunya menyatakan bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Namun, sebenarnya masyarakat di Provinsi Riau tak semuanya merupakan penutur bahasa Melayu. Dikutip dari laman Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia, ada empat bahasa daerah lain yang memiliki banyak penutur di Riau.
1 . Bahasa Banjar
Bahasa Banjar di Riau memiliki empat dialek yaitu dialek Pekan Kamis, dialek Simpang Gaung, dialek Sungai Raya-Sungai Piring, dan dialek Teluk Jira. Bahasa banjar dituturkan di 10 daerah di Provinsi Riau yaitu Desa Pekan Kamis, Kecamatan Tembilahan Hulu, Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Desa Sungairaya, Kelurahan Sungaipiring, Kecamatan Batang Tuaka, Desa Telukjira, Kecamatan Tempuling, dan Kabupaten Indragiri Hilir.
2. Bahasa Batak
Bahasa Batak juga bahasa yang digunakan di provinsi Riau. Bahasa Batak dengan dialek Mandailing dituturkan di Kabupaten Rokan Hulu.
3. Bahasa Bugis
Bahasa Bugis dituturkan di Desa Tekulai Bugis, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragirihilir; Desa Pulaukecil, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragirihilir, dan Desa Sungai Sebesi, Kabupaten Bengkalis.
4. Bahasa Minangkabau
Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa daerah di Riau yang dituturkan di Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kuantan Singigi (Kuansing), Kabupaten Indragiri Hilir, dan Kabupaten IndragiriHulu.
Bahasa Minangkabau di Provinsi Riau terdiri atas lima dialek, yaitu dialek Rokan, dialek Kampar, dialek Basilam, dialek Indragiri, dan dialek Kuantan.[gab]