Secara filosofi, teluk belanga dan kebaya labuh sebagai pakaian adat tradisional Riau disebutkan mengandung nilai-nilai filosofi seperti nilai semangat, syukur, nilai kejujuran dari masyarakat Riau.
Warna-warna pada baju teluk belanga dan kebaya labuh ternyata punya maknanya sendiri. Pertama warna hijau lumut yang sering dipakai oleh keturunan bangsawan, Tengku dan Wan melambangkan kesuburan, kesetiaan, taat, dan kepatuhan.
Baca Juga:
Antusiasme Masyarakat Menggala 5 Sambut dan Dukung Afrizal Sintong dan Sepenuhnya.
Lalu ada warna kuning keemasan, yang dimaknai sebagai kebesaran, otoritas dan kemegahan. Mengingat warna ini identik dengan warna masa kejayaan Kerajaan Siak, Riau Lingga, Indragiri dan Pelalawan, maka warna kuning emas ini konon adalah warna yang tak boleh dipakai oleh rakyat biasa.
Selanjutnya ada merah darah, yang memiliki arti kepahlawanan dan keberanian, taat dan setia kepada Raja dan rakyat.
Lalu terakhir, warna hitam yang melambangkan kesetiaan, ketabahan dan bertanggung jawab dan kejujuran.[gab]