WahanaNews-Riau I Nasib dan Tiwa atlet National Paralympic Comitee (NPC) Provinsi Riau berhasil menyabet medali emas di perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Papua Tahun 2021.
Keduanya menyumbang dua emas dari cabang olahraga atletik. Nasib asal Kabupaten Siak di nomor lompat tinggi putra 160 meter dan Tiwa asal Kabupaten Pelalawan di lari nomor 1.500 meter.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
Pertandingan berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (6/11). Keduanya sebagai peraih medali emas pertama yang dipersembahkan untuk Bumi Lancang Kuning.
Tiwa memacu kakinya dengan catatan waktu tercepat yaitu, lima menit 40, 58 detik. Posisi kedua disusul Marni Natonis dari Nusa Tenggara Timur dengan catatan waktu lima menit 40,90 detik
Kemudian peringkat ketiga ditempati oleh atlet Nusa Tenggara Timur, Stefani Riti dengan catatan waktu enam menit 09,43 detik.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
Ditemui usai bertanding, Tiwa mengaku memang sudah menargetkan emas dari sejak awal. Dia mengatakan bahwa nomor spesialis dirinya bukan di 1.500 meter, melainkan 800 meter.
Karena di nomor tersebut tidak boleh diturunkan, maka Tiwa dipindahkan ke nomor 1.500 meter.
"Mau tidak mau harus dijalankan, sebab ini tanggung jawab dan ditargetkan medali emas. Agak beban juga awalnya," ungkap Tiwa.
Tiwa menceritakan, sebelum bertanding dia merasa gelisah, tak nyaman sehingga susah tidur dan makan. Dari ketidaknyamanan itu, ternyata Allah SWT mempunyai rencana lain yang tak bisa dijangkau oleh pikiran manusia.
"Akhirnya, tanggung jawab yang diberikan ke saya dapat saya tuntaskan dengan hasil medali emas. Dan ini sesuai target, terlaksana dengan baik dan selesai juga," ujarnya dengan perasaan gembira.
Persiapan pun sudah dilakukan Tiwa sejak tiga bulan lalu, sehingga ia dapat meningkatkan optimismenya untuk memenangi nomor tersebut.
Sementara Nasib berhasil menuntaskan pertandingannya pada ketinggian 160 meter. Dan ini merupakan medali emas perdana untuk Riau, sebelum Tiwa.
Peraih medali perak diamankan oleh Agus Kurniawan dari Bangka Belitung dengan ketinggian 154 meter. Sedangkan perunggu diraih Godaris asal Jawa Barat di ketinggian yang sama yaitu, 154 meter.
Atas torehan yang dicapai, Nasib mengucapkan rasa syukur dan menyampaikan terima kasih atas dukungan tim dan doa masyarakat Riau.
"Alhamdulillah saya berhasil mempersembahkan emas pertama buat Riau. Ini tak lepas atas bimbingan pelatih, dukungan ketua dan doa seluruh masyarakat Riau," kata dia.
Nasib juga tak lupa memberikan semangat buat atlet-atlet Riau lainnya agar mampu juga menyumbangkan medali. "Insya Allah kita semua bisa," ucapnya semangat.
Pelatih atletik, Martin mengaku senang atas prestasi yang diraih anak didiknya. "Saya mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mengabulkan doa kita sehingga meraih emas. Ini juga tak terlepas dari hasil latihannya selama ini," ungkapnya.
Martin juga tetap optimis atlet atletik yang lain juga akan mampu mempersembahkan medali emas buat Riau. "Mudah-mudahan target tujuh emas dapat kita peroleh," yakinnya.
Untuk diketahui, Peparnas Papua diikuti oleh 1.985 atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi yang akan berupaya mencetak sejarah sebagai yang terbaik.
Mereka akan berlomba untuk menyumbangkan keping medali bagi kontingen masing-masing pada Peparnas XVI yang digelar pada 6 hingga 13 November 2021.
Para atlet akan berlaga pada 12 cabang olahraga yang terdiri dari angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja. (tum)