Riau.WahanaNews.co | Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengajak semua pihak mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain sebagainya untuk dapat membantu pemerintah dalam memberantas narkoba di Provinsi Riau.
Gubri Syamsuar mengungkapkan, pemberantasan Narkoba bukan hanya menjadi tanggung jawab Badan Narkotika Nasional (BNN) dan jajarannya atau juga aparat kepolisian, tetapi semua pihak dan pemangku kepentingan harus bergerak untuk perang melawan narkoba.
Baca Juga:
DPR RI Apresiasi Polda Sumut Berantas Narkoba
"Mari kita perang melawan narkoba. Mari kita pertahanan generasi muda kita dari narkoba," ucapnya, dalam pelantikan pengurus Himpunan Keluarga Rokan Hulu Pekanbaru Periode 2021-2024, di Pangeran Hotel Pekanbaru, Sabtu (15/1/2022).
Dalam hal perang melawan narkoba ini, Pemprov Riau telah menyusun tim Satgas pemberantasan narkoba di Riau. Satgas tersebut melibatkan berbagai unsur, yang masuk di dalamnya adalah BNN, TNI, Polri, Forkopimda, termasuk tokoh masyarakat serta pihak lainnya.
"Semua pihak harus bersama-sama dengan seluruh komponen serta lembaga pemerhati narkoba untuk melakukan upaya pencegahan narkoba secara terpadu dan terkoordinasi. Agar upaya pencegahan narkoba bisa dilakukan secara masif,"terangnya.
Baca Juga:
Mahasiswa Gelar Unjukrasa di Polrestabes Medan, Minta Berantas Narkoba di Lokasi Hiburan Malam
Kemudian, pihaknya juga telah mempersiapkan modul pembelajaran anti narkoba untuk anak-anak sekolah. Mulai dari anak SD, MTS, Pondok Pesantren, sampai dengan MA, SMK, SMA di Riau.
Menurutnya, modul anti narkoba tersebut telah disampaikan dan didiskusikan bersama Forkopimda Riau dan semua anggota Forkopimda Riau mendukung akan adanya modul tersebut.
"Kami juga sudah mengadakan diskusi dengan Dinas Pendidikan, Kanwil Agama dan komunikasi dengan Persatuan Pesantren di Riau, semuanya mendukung," ujarnya.
Orang nomor satu di Riau ini menambahkan, kekhawatirannya terhadap peredaran narkoba di Riau ternyata juga dirasakan oleh seluruh Forkopimda Riau dan tokoh masyarakat Riau. Karena jelasnya, Riau termasuk daerah yang kasus narkobanya tinggi di Indonesia.
"Dalam kunjungan kerja saya, saya mendapatkan laporan ada anak SD yang menjadi pengedar narkoba. Laporan pimpinan pondok juga menyampaikan bahwa narkoba juga sudah masuk ke pesantren," ucapnya.
Untuk itu, Gubri menginginkan adanya upaya yang dilakukan secara masif dalam pemberantasan narkoba di Riau. Karena menurutnya, jika semua pihak tidak segera bertindak, maka tidak bisa dibayangkan bagaimana nasib generasi muda Riau kedepannya.
"Generasi muda sekarang mari kita pertahankan. Saya mohon support. Kalau kita sayang dengan anak kita, mari kita berjuang bersama. Mudahan anak-anak kita tidak terpengaruh narkoba," ujarnya.
Selain memberantas narkoba, dalam kesempatan tersebut, Syamsuar juga menyampaikan tingginya kasus HIV/AIDS di Riau. Tegasnya, HIV/AIDS juga menjadi musuh bersama yang harus dilawan.
"Mudahan bapak ibu bisa membantu kami, perang yang berbahaya itu perang narkoba. Dan juga HIV/AIDS juga harus menjadi perhatian kita," tutupnya.[gab]