Riau.WahanaNews.co - PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mengenalkan pengembangan blue ammonia dan green ammonia dalam ASEAN Indo Pasific Forum (AIPF) 2023 yang akan digelar di Jakarta pada 5-6 September 2023. AIFP merupakan rangkaian kegiatan KTT ASEAN 2023.
SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, selain memperkuat industri pupuk nasional, Pupuk Indonesia juga akan berfokus pada industri dan bisnis kimia. Khususnya blue ammonia dan green ammonia, karena keduanya akan menjadi sumber energi bersih.
Baca Juga:
HUT Pupuk Indonesia ke-12, Tanam 8.000 Bibit Pohon di 7 Lokasi
"Pengembangan amonia bersih ini adalah bagian dari diversifikasi usaha sekaligus mendukung hilirisasi industri hidrogen nasional untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional," jelas Wijaya dalam keterangannya, dikutip Minggu (3/9/2023).
Dalam ajang AIPF 2023, lanjut Wijaya, Pupuk Indonesia akan mempresentasikan empat proyek pengembangan amonia bersih, mulai dari pengembangan blue ammonia dan Ammonia-Urea di Pulau Yamdena, bekerja sama dengan Inpex asal Jepang.
Kemudian, pengembangan blue ammonia pada kawasan Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh bersama Mitsui yang juga berasal dari Jepang. Pupuk Indonesia juga akan menyampaikan proyek pengembangan hybrid green ammonia di Petrokimia Gresik bekerjasama dengan PLN dan ACWA Power Company asal Arab Saudi.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pupuk Indonesia Berpotensi Merambah Pasar Global
Lalu proyek pengembangan hybrid green ammonia di Pupuk Iskandar Muda bekerja sama dengan Toyo dan Mitsui asal Jepang di Lhokseumawe, Aceh. Dengan proyek pengembangan tersebut Pupuk Indonesia berpotensi besar menjadi pemain amonia bersih tingkat dunia.
Terlebih Pupuk Indonesia memiliki pengalaman dalam memproduksi, mendistribusikan, dan mengelola amonia selama lebih dari 50 tahun.
"Apalagi saat ini isu lingkungan tengah menjadi isu global, maka Pupuk Indonesia harus masuk pada bisnis yang lebih ramah lingkungan. Untuk itu, Pupuk Indonesia terbuka untuk bermitra dengan berbagai pihak. Terlebih kebutuhan amonia bersih ke depan akan semakin meningkat," jelas Wijaya.