Riau.WahanaNews.co - Bupati Subang Ruhimat menghadiri Panen Padi Bersama Varietas Inpari 48, Mantab dan Galur MSP-65 bersama Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi, di Dem Area Pangan Sang Hyang Seri (Member of ID Food) Sukamandi, Kecamatan Ciasem, Subang pekan lalu.
Benih padi MSP-65 dikenal sebagai varietas unggulan karena hasil panennya setara dengan varietas hibrida, ditambah dengan kemampuan menghasilkan benih yang dapat digunakan kembali.
Baca Juga:
Sepekan Jelang Pilkada Jawa Barat 2024, Dedi Mulayadi-Erwan Setiawan Ungguli Empat Kandidat
Sifat-sifat unggul dan istimewa dari varietas benih MSP-65 diharapkan dapat memberikan opsi alternatif bagi petani untuk meningkatkan efisiensi waktu dalam proses bercocok tanam padi, mulai dari penanaman hingga panen yang relatif singkat, karena masa panen dapat diselesaikan dalam waktu 65 hari saja.
Menurut Ruhimat, dalam sambutan menuturkan bahwa ia dan jajaran Pemkab Subang siap mendukung seluruh usaha mempertahankan lumbung padi nasional. Kang Jimat merasa bangga dan terhormat karena, Pemkab Subang menjadi pilot project cadangan beras pemerintah
“Urusan pangan ini adalah urusan prioritas, menyangkut hajat hidup masyarakat. Terlebih saat ini kita menghadapi tantangan el nino yang masih berlangsung hingga saat ini," ujar Ruhimat, dikutip Selasa (24/10/2023).
Baca Juga:
6 Kali Berturut-Turut, Pemkot Bekasi Raih Predikat Kota Informatif Tingkat Jabar 2024
Ruhimat menambahkan, di Kabupaten Subang masih ada 'lahan tidur' milik PT Perhutani seluas 6000 Ha yang dapat dimanfaatkan untuk ditanami pangan, dirinya mengajak Kementan dan jajaran untuk bersama-sama mengelola potensi pertanian di Kabupaten Subang.
“Di Subang masih banyak potensi ketahanan pangan nasional, mari kita upayakan," katanya.
Sementara, menurut Plt Kementan, Arief Prasetyo yang juga kepala Badan Pangan Nasional menuturkan, seluruh pihak harus membangun ekosistem pangan nasional end-to-end sesuai perintah Presiden.
"Semua pihak harus bahu-membahu mendukung ketahan pangan nasional. Jangan kebanyakan impor, malah kita harus bisa sampai tahap ekspor," ungkapnya.
[Redaktur: Mega Puspita]