Riau.WahanaNews.co, Kuansing - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Suhardiman Amby, mengungkapkan bahwa belakangan ini banyak terjadi perubahan fungsi lahan di wilayahnya, yakni ketika lahan pertanian dialihkan menjadi lahan perkebunan.
Situasi ini berdampak negatif pada produksi padi di Kuansing, dan ada faktor lain yang juga turut menyebabkan turunnya produksi beras, yakni karena fenomena El NiƱo.
Baca Juga:
KPK Tahan Mantan Kakanwil BPN Riau Terkait Dugaan Suap HGU Kebun Sawit
Suhardiman menyampaikan pemikirannya ini ketika berkomunikasi dengan masyarakat dalam acara Subuh Barokah yang diadakan di Masjid As Shalihin Baserah, beberapa waktu lalu.
Ketika berlangsungnya acara tersebut, masyarakat mengeluhkan kenaikan harga beras yang telah terjadi akhir-akhir ini.
Suhardiman juga mencatat bahwa ada banyak lahan pertanian di Kuansing yang tidak dikelola oleh masyarakat, dan beberapa di antaranya bahkan telah diubah menjadi kebun kelapa sawit.
Baca Juga:
KPK Geledah Kanwil BPN Riau Terkait Kasus Dugaan Suap HGU Kebun Sawit
"Krisis pangan ini karena faktor El Nino. Selain itu, masyarakat kita banyak yang tak menanam padi. Lahannya tidur dan ada yang ditanam sawit. Makanya, jangan diubah-ubah (alih fungsi) lagi," ujar Suhardiman.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan di dalam negeri, pemerintah Indonesia melakukan impor beras. Sementara, sumber beras di Kuansing umumnya dipasok dari Sumatera Barat.
"Sekarang masih untung Vietnam tidak perang, kalau sempat perang, payah kita nak makan. Makanya, pemerintah menggalakkan menanam padi, kita punya sumber daya alam melimpah," kata Suhardiman.
Dalam upaya menghadapi ancaman krisis pangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuansing telah menyiapkan lahan seluas 55 ribu hektar. Selain itu, Pemkab Kuansing, melalui Dinas Pangan, Holtikultura, dan Ketahanan Pangan, terus berkomitmen untuk meningkatkan produksi beras dengan cara meningkatkan indeks tanam.
Saat ini, beberapa kelompok tani telah mencapai Indeks Produksi (IP) 200.
Suhardiman berharap berbagai upaya ini akan mampu memenuhi kebutuhan pangan di daerah tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]