WahanaNews-Riau I Blok Rokan masih berpotensial menghasilkan minyak dan gas bumi.
Hal itu dikatakan Menteri ESDM Arifin Tasrif, saat melakukan kunjungan ke wilayah kerja Blok Rokan, Lapangan Duri dan Lapangan Minas, di Riau Kamis (14/10/2021) lalu.
Baca Juga:
Pertamina Komitmen Jaga Ketahanan Energi Nasional
"Setelah 97 tahun dikelola perusahaan multinasional, Blok Rokan diyakini masih memiliki sumber migas yang potensial untuk ke depannya, jadi untuk itu memang manajemen Pertamina harus melakukan pekerjaan eksplorasi drilling yang masif untuk bisa meningkatkan produksi lagi," ujar Arifin dalam keterangan tertulis Kementerian ESDM, dikutip Sabtu (16/10/2021).
Arifin bilang, jika dulu ada program steam flood maka ke depannya dimungkinkan ada program Chemical Enhanced oil recovery (CEOR). Selain kegiatan eksplorasi dengan menambah sumur-sumur baru, dia juga mengapresiasi upaya efisiensi dan penerapan teknologi dalam kegiatan produksinya, seperti yang diterapkan di pusat digitalisasi Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) untuk meningkatkan produksi.
"Jangan pernah lelah untuk terus melakukan proses penyempurnaan. Terus mencari terobosan nilai tambah. Jangan lengah dengan perkembangan teknologi yang ada dan terus memonitor teknologi yang bisa memberikan manfaat besar bagi perusahaan. Anda semua adalah pahlawan devisa," terangnya.
Baca Juga:
Rakyat Harus Tahu, Inilah 4 Aset yang Berhasil Direbut Jokowi dari Asing
Arifin menjelaskan, masyarakat dunia saat ini telah sepakat untuk mengurangi pemanfaatan sumber-sumber energi fosil menjadi sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi yang besar. Dia menuturkan, pemerintah menargetkan tujuan tersebut dapat tercapai pada 2050.
"Kita juga sudah menyepakati kesepakatan Paris dan kita sudah telurkan undang undang mengenai target pengurangan emisi, kita masih punya waktu sampai masyarakat dunia mentargetkan sampai tahun 2050 net zerro emission dan kita sendiri sedang menyusun roadmap dan strategi untuk mencapai kesana. Ini bukan suatu hal yang mudah," jelas Arifin.
Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin menambahkan, fasilitas CGS 10 yang ditinjau Menteri ESDM ini merupakan stasiun pengumpul minyak terbesar di Lapangan Duri yang mengolah sekitar 240 ribu barel fluida per hari dan memproduksi minyak sekitar 20 ribu barel per hari. Lapangan Duri merupakan salah satu lapangan injeksi uap (steamflood) terbesar di dunia yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.