WahanaNews-Riau I Banyak kapal berbendera China berada di perairan Natuna Utara dan kerap mengganggu aktivitas pertambangan kapal milik Kementerian ESDM.
Sekertaris Utama Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Laksda S. Iriawan memaparkan hal itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR RI, Senin (13/9/2021).
Baca Juga:
Ekonom Beri Tips kepada Pemerintah untuk Genjot Daya Beli Masyarakat
Laksda Iriawan meminta bantuan kepada DPR untuk mencari jalan keluar atas persoalan tersebut.
Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) mendesak pemerintah segera mengambil tindakan tegas menanggapi kondisi ini.
Mengingat kejadian tersebut bukan kali pertama terjadi, melainkan sudah berulang.
Baca Juga:
PUPR Setujui Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik
Hal itu bentuk pengingkaran kedaulatan RI.
"Ini jelas bentuk pengingkaran atas kedaulatan Indonesia karena bukan kali pertama China mengobok-obok wilayah kita," kata peneliti CENTRIS, AB Solissa dalam keterangannya, Rabu (15/9/2021).
AB Solissa meminta pemerintah segera mengambil langkah tegas.